APA YANG MEMBUATMU MARAH WAHAI RASULULLAH
••••••••••══✿❀✿❀✿══•••••••••••
*🔰WE ARE THOLABUL'ILMI 🔰*
•••••••••••══✿❀✿❀✿══••••••••••
Marah..?
Ya, Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam pernah marah.
Beliau adalah pribadi dengan kesabaran luar biasa.
Gelar ulul azmi sebagai bukti nyatanya. Beliau tidak marah karena pribadinya dizalimi.
Ummul mukminin Aisyah radliallahu ‘anha pernah bertanya kepada Nabi shallallahu 'alaihi wasallam,
_“Apakah engkau menghadapi suatu hari yang lebih berat daripada hari Uhud?”_
Hari Uhud adalah saat Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam terluka
Wajah beliau yang mulia luka karena hantaman pedang yang membuat helm perangnya bengkok menusuh wajah. Dan gigi beliau patah karena serangan itu. Nyawa beliau terancam. Dan sahabat sahabatnya gugur di medan perang.
Namun beliau menjawab pertanyaan Aisyah dengan menyatakan ada yang lebih berat disbanding hari Uhud.
Kata beliau shallallahu 'alaihi wasallam :
_“Aku telah mengalami penderitaan dari kaummu. Penderitaan paling berat yang aku rasakan, yaitu saat di Aqabah…”._
Yakni saat beliau berdakwah ke Thaif. Mengajak penduduk Thaif untuk memeluk Islam. Namun dibalas dengan cara yang hina. Mereka mengeluarkan anak anak dan budak budak untuk melempari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam dengan batu. Hingga beliau pingsan menahan luka.
Setelah tersadar, beliau shallallahu 'alaihi wasallam ditawari malaikat penjaga gunung, Jika mau membalas.
Namun beliau tidak marah. Malah berharap kebaikan untuk penduduk Thaif.
Nabi menjawab :
_“Bahkan aku berharap kelak Allah memunculkan dari tulang rusuk mereka orang orang yang menyembah Allah…,”_
Kalau derita seberat ini tidak membuat beliau marah, tentu yang membuat beliau marah adalah sesuatu yang lebih besar dari peristiwa ini.
*Apa Yang Membuat Nabi shallallahu 'alaihi wasallam Marah..?*
Ummul mukminin Aisyah meriwayatkan sebuah hadits tentang marahnya Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam.
وَعَنْ عَائِشَةَ رَضِيَ اللهُ عَنْهَا أَنَّهَا قَالَتْ: قَدِمَ رَسُوْلُ اللهِ – صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ – لِأَرْبَعِ مَضِيْنَ مِنْ ذِيْ الحِجَّةِ، أَوْ خَمْسٍ، فَدَخَلَ عَلَيَّ وَهُوَ غَضْبَانُ، فَقُلْتُ: مَنْ أَغْضَبَكَ يَا رَسُوْلَ اللهِ، أَدْخَلَهُ اللهُ النَّارَ، قَالَ: أَوَمَا شَعَرْتِ أَنِّي أَمَرْتُ النَّاسَ بِأَمْرٍ، فَإِذَا هُمْ يَتَرَدَّدُوْنَ… ( رواه مسلم )
_“Pada hari ke 4 atau ke 5 Dzul Hijjah, Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam datang menemuiku dalam keadaan marah. Aku berkata,_
_‘Siapa yang membuatmu marah wahai Rasulullah..? Semoga Allah memasukkannya ke neraka’._
Beliau menjawab, _*‘Apakah pendapatmu ketika aku memerintahkan orangorang dengan suatu perintah, lalu mereka bimbang (ragu dalam melaksanakannya)’.”*_
(HR. Muslim).
Peristiwa ini terjadi pada haji wada’ tahun 10 H.
*Pelajaran:*
1. Aisyah radhiallahu ‘anha belum mengetahui apa yang menyebabkan Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam marah.
Namun serta merta Aisyah mendoakan orang yang membuat beliau marah dengan masuk neraka.
Bagaimana respon Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam..?
Beliau shallallahu 'alaihi wasallam sama sekali tidak mengoreksi ucapan Aisyah. Artinya apa yang diucapkan Aisyah adalah benar.
2. Orang yang membuat Nabi shallallahu 'alaihi wasallam marah akan masuk neraka jika tidak bertaubat.
3. Sebab beliau marah adalah orang orang meragukan apa yang beliau perintahkan.
Nabi shallallahu 'alaihi wasallam tidak mengatakan mereka mengingkari, memaksiati, dan membantah perintahku. Tapi beliau katakan mereka ragu dalam mengamalkannya.
4. Renungan bagi kita. Seandainya Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam saat ini diutus kepada kita, betapa banyak kita yang terancam masuk neraka karena meragukan perintahnya.
Bahkan bukan lagi ragu, sebagian ada yang malah menentangnya.
Nabi shallallahu 'alaihi wasallam perintahkan sesuatu, Berhikab wajib bagi Wanita, Memilih Pwmimpin Muslim Wajib dsb .. Namun sebagian orang mencari cari tafsiran yang sesuai hawa nafsunya. Yang sesuai kepentingan dunianya.
5. Meragukan atau bahkan menentang perintah beliau shallallahu 'alaihi wasallam lebih besar keburukannya dibanding derita fisik yang beliau rasakan.
Beliau dilempari penduduk Thaif dengan batu, namun beliau shallallahu 'alaihi wasallam tidak marah malah mendoakan kebaikan.
Namun ketika umat Islam sendiri meragukan perintah beliau, maka beliau shallallahu 'alaihi wasallam marah.
Artinya musibah duniawi itu jauh lebih ringan dibanding musibah agama berupa mengingkari perintah Allah Ta'ala dan Rasul-Nya.
Bahkan Bukan hanya perintah Rasulullah Shallallahu'alaihi wasallam saja, tapi perintah Allah azza wa jalla dalam Alquran pun banyak orang yang mendustakan dan membantah,.
Misal seperti Larangan Memilih pemimpin non muslim.
Berbaik sangkalah kepada Allah Ta'ala.
Apa yang Allah Ta'ala tetapkan adalah keadilan dan kemaslahatan untuk manusia.
•••┈┈•┈┈•⊰✿📚✿⊱•┈┈•┈┈•••
Website :
Website Tholabul'ilmi: tholabulilmiindonesia.blogspot.com
Website Josh:
JOSHindonesia.blogspot.com
Website Laskar Subuh:
Laskarsubuhindonesia.blogspot.com
Telegram :
t.me/tholabulilmiWA
facebook FP :
m.facebook.com/TholabulilmiWhatsApp
facebook Group :
m.facebook.com/profile.php?id=183387271707797
Follow IG Tholabul'ilmi WA :
https://www.instagram.com/p/BgFFnfelJWl/
▶ *Gabung Komunitas Tholabul'ilmi :*
Ketik : GabungTI#Nama#Domisili#Status#L/P
Kirim ke:
~ Ukh Nur Shafiyyah :
+886975707348
~ Ukh Anah Athifah :
+6285778166221
•••┈┈•┈┈•⊰✿🔰✿⊱•┈┈•┈┈•••
*🔰WE ARE THOLABUL'ILMI🔰*
Komentar
Posting Komentar