RIDHA ALLAH SETELAH RIDHA SUAMI
Dari Abdullah bin ’Amru radhiallahu ‘anhuma, ia berkata, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :
رِضَى الرَّبِّ فِي رِضَى الوَالِدِ، وَسَخَطُ الرَّبِّ فِي سَخَطِ الْوَالِدِ
_“Ridha Allah tergantung pada ridha orang tua dan murka Allah tergantung pada murka orang tua”_
(Hr At Tirmidzi : 1899. Hasan)
Ini sebabnya seorang perempuan tidak boleh menikah sesuka hatinya tanpa persetujuan orang Tuanya. Jika dipaksakan, akan banyak halangan merintang.
Namun, setelah seorang perempuan menikah, _Ridha suami justru berada diatas Ridha orang tua,_
Bahkan Allah baru Ridha kepada seseorang perempuan jika suaminya sudah Ridha.
Di sini Allah hendak menunjukkan maqam suami diatas maqam istri. Meski dalam tindakan sosial tiada berbeda antara seorang lelaki dan perempuan.
Dalam sebuah hadist juga disebutkan Bahwa seorang perempuan yang tidak mendapatkan Ridha suami, ia tidak akan mendapatkan syurga.
Sebaliknya, perempuan yang selalu mengharapkan Ridha sama dengan mengharapkan Ridha Allah. Tentu saja balasannya adalah Syurga.
Dari Anas bin Malik radhiyallaahu ‘anhu dari Nabi shallallaahu ‘alaihi wa sallam beliau bersabda :
_“Maukah kalian aku beritahu tentang istri istri kalian di dalam surga?”_
Mereka menjawab:
_“Tentu saja wahai Rasulullaah!”_
Nabi Shallallaahu ‘alaihi wa sallam menjawab:
_“Wanita yang penyayang lagi subur. Apabila ia marah, atau diperlakukan buruk atau suaminya marah kepadanya, ia berkata: “Ini tanganku di atas tanganmu, mataku tidak akan bisa terpejam hingga engkau ridha.”_
(HR. Ath Thabarani dalam Al Ausath dan Ash Shaghir. Lihat Ash Shahihah hadits no. 3380)
Seorang istri yang paham betul Bahwa Ridha suami akan menghantarkan nya ke syurga Allah, Pastilah ia akan selalu berusaha menyejukan hati suaminya, terlebih lagi, lidah istri adalah sembilu bagi hati suami.
Untuk diketahui oleh para wanita bahwa malaikat pun akan melaknat istri yang durhaka kepada suami.
Rasulullaah shallallaahu ‘alaihi wa sallam bersabda :
_“Demi Dzat yang jiwaku berada di tangan-Nya, tidaklah seorang suami memanggil istrinya ke tempat tidurnya lalu si istri menolak (enggan terhadapnya), maka penghuni langit murka kepadanya hingga suaminya ridha kepadanya.”_
(HR. Bukhari no. 5194 dan Muslim no.1436)
Maksud frasa _"Penghuni langit"_ adalah malaikat dan segala isi langit.
Dan Begitu tinggi nya maqam seorang suami bagi istri, apabila suami murka, bisa mengakibatkan tertolaknya shalat yang dilakukan oleh sang istri.
Perhatikan hadist berikut ini.
_"Ada tiga kelompok yang shalatnya tidak terangkat walau sejengkal diatas kepalanya (tidak diterima oleh Allah) orang yang mengimami sebuah kaum tetapi kaum itu membencinya, istri yng tidur sementara suaminya sedang marah kepadanya, dan dua saudara yg saling mendiamkan (memutuskan hubungan)._
(HR. Ibnu majah).
Dengan demikian, penting sekali mendapatkan Ridho suami, sebelum seorang istri memejamkan mata nya.
Tidur nya seorang istri sebelum meminta Ridho suami, tidak akan jadi ibadah. Penting nya Ridho suami juga di pertegas dalam hadist hadist lain.
Dalam sebuah riwayat di sebutkan bahwa ibadah sunnah sekali pun tidak akan ada pahala nya di kerjakan seorang istri jika tidak minta Ridho suami.
Rasulullaah shallallaahu ‘alaihi wa sallam mengingatkan kepada kita,
لاَ يَحِلُّ لِلْمَرْأَةِ أَنْ تَصُومَ وَزَوْجُهَا شَاهِدٌ إِلاَّ بِإِذْنِهِ، وَلاَ تَأْذَنَ فِى بَيْتِهِ إِلاَّ بِإِذْنِهِ
_“Tidak halal bagi seorang isteri untuk berpuasa (sunnah), sedangkan suaminya ada kecuali dengan izinnya. Dan tidak halal memberi izin (kepada orang lain untuk masuk) ke rumahnya kecuali dengan seizin suaminya.”_
(HR. Bukhari no. 5195 dan Muslim no. 1026)
Jagalah hak hak suami. Sadarilah besarnya hak suami atas diri Sang istri.
Ingatlah, sejak menikah, maka sang suamilah yang paling berhak atas diri sang istri.
Sampai sampai Rasulullaah shallallaahu ‘alaihi wa sallam bersabda :
لَوْ كُنْتُ آمِرًا أَحَدًا أَنْ يَسْجُدَ لِأَحَدٍ لَأَمَرْتُ المَرْأَةَ أَنْ تَسْجُدَ لِزَوْجِهَا
_“Seandainya aku boleh menyuruh seseorang sujud kepada orang lain, maka aku akan menyuruh seorang wanita sujud kepada suaminya.”_
(Hadits shahih riwayat At-Tirmidzi, di shahihkan oleh Al-Albani dalam Irwaa’ul Ghalil (VII/54).
Namun demikian, suami tetaplah manusia, bukan malaikat, *Tidak ada kepatuhan mengimami suami yang durhaka dijalan Allah Subhanahu wata'ala, tidak pula ada suatu alasan ketaatan kepada suami atas nama kemaksiatan.*
_Tidak ada kewajiban taat jika di perintahkan untuk durhaka kepada Allah "kewajiban taat hanya ada dalam kebajikan._
(HR. Ahmad).
Dalam hal ini, ada anjuran kepada para istri agar tetap menasehati suami, karena lidah seorang perempuan adalah sembilu bagi seorang lelaki, hendaknya seorang istri menasehati suami dengan suara lemah lembut, kata kata yang sopan, Hindari menasihati suami dalam keadaan emosi.
Jangan pernah mengeluarkan kata kata mencela apalagi memaki suami.
Kata kata memaki bisa membuat suami sakit hati, saat itu pula Ridho suami akan hilang untuk si istri.
Setiap istri harus selalu mengingat hadist Rasulullah shalallahu alaihi wasallam yang menyatakan bahwa kebanyakan penghuni neraka itu dari golongan perempuan, maka jangalah lidah terutama untuk hati suami.
_"Dan aku melihat pemandangan seperti ini sama sekali, aku melihat kebanyakan penduduknya adalah kaum wanita_
Sahabat bertanya :
_"Mengapa (demikian) wahai Rasulullah?_
Beliau menjawab : _Karena kekufuran mereka._
Kemudian sahabat bertanya lagi :
_Apakah mereka kufur kepada Allah?_
Beliau menjawab : _Mereka kufur terhadap suami mereka. Kufur terhadap kebaikan Kebaikannya, kalaulah engkau berbuat baik kepada salah seorang di antara mereka selama waktu yang panjang kemudian dia melihat sesuatu pada dirimu (yang tidak sukai) niscaya dia akan berkata "aku tidak pernah melihat sedikit pun kebaikan pada dirimu_
(HR. Bukhari).
Perhatikan petikan terakhir hadist diatas. Jangan sekali kali sesudah istri suka melihat kekurangan suami, apalagi sampai mengucapkan kata kata menyesal aku menikah dengan mu.
Sekali kalimat itu di keluarkan seorang istri seisi langit dan bumi berguncang mengutuk si istri..
Naudzubillah...
_Orang yang tidak berterima kasih kepada manusia berarti dia tidak bersyukur kepada Allah Subhanahu wata'ala._
(HR. Abu Daud)
▓▓▓▓▓▓▓▓▓▓▓▓▓▓▓▓
•••┈┈•┈┈•⊰✿📚✿⊱•┈┈•┈┈•••
Website :
Website Tholabul'ilmi: tholabulilmiindonesia.blogspot.com
Website Josh:
JOSHindonesia.blogspot.com
Website Laskar Subuh:
Laskarsubuhindonesia.blogspot.com
Telegram :
t.me/tholabulilmiWA
facebook FP :
m.facebook.com/TholabulilmiWhatsApp
facebook Group :
m.facebook.com/profile.php?id=183387271707797
Follow IG Tholabul'ilmi WA :
▶ *Gabung Komunitas Tholabul'ilmi :*
Ketik : GabungTI#Nama#Domisili#Status#L/P
Kirim ke:
~ Ukh Susan Anisya :
+6285374450956
~ Ukh Petty Nusaybah :
+6285266812579
•••┈┈•┈┈•⊰✿🔰✿⊱•┈┈•┈┈•••
*🔰WE ARE THOLABUL'ILMI🔰*
▓▓▓▓▓▓▓▓▓▓▓▓▓▓▓▓
Komentar
Posting Komentar