Postingan

Menampilkan postingan dari Februari, 2018

PERBAIKI HIDUPMU DENGAN MEMPERBAIKI SHALATMU

Gambar
••••••••••══✿❀✿❀✿══•••••••••••     *🔰WE ARE THOLABUL'ILMI 🔰* Sejauhmana kualitas shalatmu maka sejauh itu pula kualitas kehidupanmu قال ابن القيم - رحمه الله - : « الصـــلاة مجلبة للرزق حافظة للصحة دافعة للأذى مطردة للأدواء مقوية للقلب مبيضة للوجه مفرحة للنفس مذهبة للكسل » Ibn al Qoyyim rahimahullah berkata : _Shalat itu bisa mengundang datangnya Rezeki, Menjaga Kesehatan Badan, menolak gangguan, mengusir penyakit, menguatkan hati, membuat wajah berseri-seri, membahagiakan jiwa dan menghilangkan kemalasan_ (Ibn al-Qayyim, Zaad al-Ma'ad, vol.4 hal. 304) Mari memperbaiki hidup kita Dengan memperbaiki kualitas shalat kita. _"Dan Minta tolonglah kepada Allah dengan sabar dan shalat"_ Karena dalam shalat ada solusi setiap masalah. Orang yang sedang memperbaiki shalat itu sebenarnya sedang memperbaiki seluruh hidupnya. *Memperbaiki shalat berarti : Perbaiki hubunganmu dengan Sang Khalik, Sang Pencipta* Kalau kita tidak bersegera memperbaiki shalat kita.. Ken

ANTARA COBAAN DAN KENIKMATAN

Gambar
••••••••••══✿❀✿❀✿══•••••••••••     *🔰WE ARE THOLABUL'ILMI 🔰* •••••••••••══✿❀✿❀✿══•••••••••• Kenapa Ada orang baik tapi hidupnya banyak kesulitan. Di sisi lain orang yang ahli maksiat hidupnya secara umum lancar jaya..? Jawabnya : Rasulullah Shallallahu'alaihi Wa sallam saja orang yang paling bertaqwa, paling shalih, paling sempurna, ternyata hidupnya tidak selalu mulus dan selalu penuh kenikmatan. Ternyata beliau pun dicoba. Isrinya meninggal duluan anaknya meninggal duluan, diganggu orang, dicela orang, dikejar kejar orang kafir, mesti hijrah, dikhianati, dilukai, dll. Bahkan dalam hadits disebutkan bahwa orang yang paling berat cobaannya adalah para Nabi, kemudian yang semisal mereka, kemudian yang semisal mereka. (HR. Tirmidzi, Al Hakim, shahih). Maka bagaimana lagi dengan kita? Yang jauh dari kesempurnaan dan keshalihan? Apakah kita malah merasa layak dapat kenikmatan terus menerus dan tidak diuji..? Allah berfirman : أَحَسِبَ النَّاسُ أَن يُتْرَكُوا أَن يَ

AMAL DIBALAS SESUAI NIATNYA

Gambar
••••••••••══✿❀✿❀✿══•••••••••••     *🔰WE ARE THOLABUL'ILMI 🔰* •••••••••••══✿❀✿❀✿══•••••••••• 'Abdullah bin Al-Mubarak berkata : *_"Betapa amal yang sedikit..  (pahalanya) menjadi Agung, dengan sebab NIAT.._* *_Dan betapa banyak amal yang agung.. (pahalanya) menjadi sangat sedikit dengan sebab NIAT."_* NIAT adalah Perkara Yang Agung NIAT adalah ibadah HATI yang tidak diucapkan oleh orang yang berniat Dan tergantung NIAT, amalan para hamba berbeda-beda (pahalanya). Misalnya: A. Orang pertama Berwudhu untuk shalat dengan niat : ~ Berwudhu untuk shalat saja. B. Orang kedua Berwudhu untuk shalat dengan niat: ~ Berwudhu untuk shalat. ~ Menjalankan perintah Allah. C. Orang ketiga Berwudhu untuk shalat dengan niat : ~ Berwudhu untuk shalat. ~ Menjalankan perintah Allah. ~ Mempraktekkan sunnah Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam. D. Orang keempat Berwudhu untuk shalat dengan niat : ~ Berwudhu untuk shalat. ~ Menjalankan perintah Allah. ~ Me

CARA TAKBIRATUL IHRAM YANG BENAR DALAM SHALAT

Gambar
••••••••••══✿❀✿❀✿══•••••••••••     *🔰WE ARE THOLABUL'ILMI 🔰* •••••••••••══✿❀✿❀✿══•••••••••• Yang dimaksud *"Takbiratul Ihram"* adalah ucapan: *Allaahu Akbar*, dan bukan mengangkat tangan ketika takbir. Sementara mengangkat tangan ketika takbiratul ihram hukumnya dianjurkan dan tidak wajib. Imam Ibnu Utsaimin mengatakan, رفع اليدين عند تكبيرة الإحرام، وعند الركوع، وعند الرفع منه، وعند القيام من التشهد الأول سنة _“Mengangkat tangan ketika talbiratul ihram, ketika rukuk, ketika i’tidal, dan ketika bangkit ke rakaat ketiga dari tasyahud awal, hukumnya sunah.”_ (Majmu’ Fatawa Ibnu Utsaimin volume 13). *Keadaan Telapak Tangan Ketika Takbir* *~ Telapak Tangan Dibentangkan Secara Sempurna Dan Tidak Menggenggam* *~ Jari Jari Telapak Tangan Tidak Terlalu Lebar Dan Tidak Terlalu Rapat* Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam : كَانَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِذَا دَخَلَ فِي الصَّلَاةِ رَفَعَ يَدَيْهِ مَدًّا

HUKUM MENYINGKAT KATA-KATA : " SWT, SAW, AS, RA, ASS.WR.WB, 4JJI

Gambar
••••••••••══✿❀✿❀✿══•••••••••••     *🔰WE ARE THOLABUL'ILMI 🔰* •••••••••••══✿❀✿❀✿══•••••••••• Di antara kebiasaan sebagian dari saudara saudara kita kaum Muslimin, tatkala mereka menulis SMS, status atau koment FB, ARTIKEL, dll, mereka menyingkat penulisan Asma Allah, Shalawat Nabi, Ucapan Salam, dsb. Padahal tanpa disadari atau bahkan dianggap remeh, namun sangat besar makna dan faidahnya. Yakni kita mendapatkan pahala memuji Allah, bershalawat kepada Nabi-Nya dan mendo'akan para Sahabat, saudara saudara kita ketika memberi salam atau menjawab salam. Tapi apabila diringkas atau disingkat menjadi SWT, SAW, AS, RA, ASS.WR.WB, maka itu semua tidaklah memberi makna dan bahkan kita kehilangan keutamaan mendapatkan pahala dari ucapan ucapan tersebut. Berikut adalah beberapa fatwa fatwa dari para Ulama Ahlus Sunnah Fatwa Lajnah Ad-Daimah (Dewan Fatwa Kerajaan Saudi Arabia) *✍ Soal:* _Bolehkah menulis huruf SAW yang maksudnya shalawat (ucapan shallallahu ‘alaihi wa sallam).

HARTA YANG SEBENARNYA

Gambar
••••••••••══✿❀✿❀✿══•••••••••••     *🔰WE ARE THOLABUL'ILMI 🔰* •••••••••••══✿❀✿❀✿══•••••••••• Jika direnungi, ternyata harta kita yang sesungguhnya hanya 3 (Tiga) saja. Selebihnya memang harta kita tetapi hakikatnya bukan harta kita karena MAYORITAS harta sejatinya hanya kita tumpuk saja dan bisa jadi BUKAN kita yang menikmati, hanya sekedar dimiliki saja Tiga harta sejati yang kita nikmati, itupun menikmati sementara saja yaitu *1. Makanan yang kita makan* Makanan yang di kulkas belum tentu kita yang menikmati semua. Makanan yang di gudang belum tentu kita yang menikmati semua. Uang yang kita simpan untuk beli makanan belum tentu kita yang menikmati Ketika menikmati makanan pun ini hanya sesaat dari keseharian kita.. hanya melewati lidah dan kerongkongan sebentar saja *2. Pakaian yang kita pakai* Termasuk sarana yang kita pakai seperti sepatu, kendaraan serta rumah kita. Ini yang kita nikmati. Akan tetapi inipun sementara saja karena pakaian bisa usang sedangkan rumah

MATA YANG RIDHA DAN BENCI

Gambar
••••••••••══✿❀✿❀✿══•••••••••••     *🔰WE ARE THOLABUL'ILMI 🔰* •••••••••••══✿❀✿❀✿══•••••••••• ﻭَﻋَﻴْﻦُ ﺍﻟﺮِّﺿَﺎ ﻋَﻦْ ﻛُﻞِّ ﻋَﻴْﺐٍ ﻛَﻠِﻴْﻠَﺔٌ ﻛَﻤَﺎ ﺃَﻥَّ ﻋَﻴْﻦَ ﺍﻟﺴُّﺨْﻂِ ﺗُﺒْﺪِﻱ ﺍﻟْﻤَﺴَﺎﻭِﻳَﺎ _*Mata yang penuh ridha* akan terpejam dari segala aib yang ia lihat_ _Sedangkan *Mata yang penuh kebencian* yang ia lihat hanyalah keburukan._ Al-Imam Ibnul Qoyyim berkata di dalam kitab Ighotsatul Lahfan Min Mashoidisy Syaithon 2/181: _“Alangkah banyaknya orang yang berkeyakinan bahwasanya dirinya adalah orang yang dizalimi dari setiap segi, akan tetapi tidak benar._ _Bahkan ia memiliki satu jenis dari kebenaran dan juga satu jenis dari kebatilan dan kezaliman._ _Dan bersama perselisihannya ia memiliki satu macam dari kebenaran dan keadilan._ Kecintaanmu terhadap sesuatu dapat membutakan dan membisukan. Manusia itu telah diciptakan dengan sifat mencintai dirinya sendiri dan ia tidaklah melihat kecuali hanya kebaikannya sendiri. Disamping itu ia membenci orang yang menyelisihin

''HAMPIR TIDAK ADA SEORANGPUN YANG SELAMAT DARI HASAD…''

Gambar
••••••••••══✿❀✿❀✿══•••••••••••     *🔰WE ARE THOLABUL'ILMI 🔰* •••••••••••══✿❀✿❀✿══•••••••••• Ada yang bertanya kepada Imam al-Hasan al-Bashri rahimahullah: _“Wahai Abu Sa’id, apakah seorang mukmin bisa bersikap hasad ?“_ Beliau menjawab : _“Betapa kalian telah melupakan anak anak Ya’qub, yaitu ketika mereka hasad terhadap Yusuf…_ Namun.... *Sebesar apapun hasad yang ada di hatimu.. Maka ia tidak akan membahayakanmu Selama lisanmu tidak mengucapkannya dan tanganmu tidak menurutinya “* Syaikhul Islam pun mengomentari perkataan tersebut, seraya berkata : _“Maksudnya hasad adalah salah satu penyakit hati yang senantiasa ada dan hanya sedikit orang yang selamat darinya._ Karena itulah dikatakan, _“Tidaklah jasad itu bersih dari sifat hasad.  Hanya saja orang orang yang hina menampakkannya, sedangkan orang yang mulia selalu berupaya menyembunyikannya.“_ Rasulullah shallahu ‘alaihi wasallam Bersabda _“Laa Tahaasaduu…”_ atau janganlah kalian dengki antara satu dengan yang l

ADAB HUTANG PIUTANG

Gambar
••••••••••══✿❀✿❀✿══•••••••••••     *🔰WE ARE THOLABUL'ILMI 🔰* •••••••••••══✿❀✿❀✿══•••••••••• *ADAB HUTANG PIUTANG* *1. Jangan Pernah Untuk Tidak Mencatat Utang Piutang.* *2. Jangan Pernah Berniat Untuk Tidak Melunasi Hutang.* Dari Shuhaib Al Khoir, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda : أَيُّمَا رَجُلٍ يَدَيَّنُ دَيْنًا وَهُوَ مُجْمِعٌ أَنْ لاَ يُوَفِّيَهُ إِيَّاهُ لَقِىَ اللَّهَ سَارِقًا _“Siapa saja yang berhutang lalu berniat tidak mau melunasinya, maka dia akan bertemu Allah (pada hari kiamat) dalam status sebagai pencuri.”_ (HR. Ibnu Majah no. 2410. Syaikh Al Albani mengatakan bahwa hadits ini hasan shohih) Al Munawi mengatakan : _“Orang seperti ini akan dikumpulkan bersama golongan pencuri dan akan diberi balasan sebagaimana mereka.”_ (Faidul Qodir, 3/181) *3. Ada Rasa Takut Jika Tidak Bayar Hutang, Karena alasan Dosa Yang Tidak Diampuni Dan Tidak Masuk syurga.* Dari ‘Abdillah bin ‘Amr bin Al ‘Ash, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda

Penulisan Insyaallah Yang Baku

Gambar
Menyebar tulisan yang mempermasalahkan tulisan _"insyaallah"_ karena selama ini yang ditulis itu salah atau kurang tepat. Mereka mengklaim tulisan yang benar adalah: _"in syaa-a Allaah"_ sesuai tulisan arabnya yaitu (إِنْ شَاءَ اللهُ) Sedangkan yang lain adalah salah Kami perlu jelaskan bahwa menyalahkan yang lain dan mengklaim benar sendiri dalam hal ini adalah tidak tepat. Karena ini hanya masalah transliterasi bahasa saja. *Kita tidak mempermasalahkan orang inggris* yang menulis _"inSHaallah"_ atau negara lain yang menulis _"inchaallah"_ Jadi dalam hal ini perlu berlapang lapang dan tidak perlu saling menyalahkan. Ini juga mirip dengan perbedaan istilah saja. Padahal hakikat tujuannya sama. Sebagaimana kaidah : ﻻ ﻣﺸﺎﺣﺔ ﻓﻰ ﺍﻻﺻﻄﻼﺡ _“Tidak ada perdebatan dalam istilah (jika hakihatnya sama)”_ *Kami jawab klaim mereka ini kurang tepat, dengan beberapa alasan :* 1⃣ Bahasa kita adalah bahasa indonesia sehingga kita harus patuh dengan a